Hari ini tanggal 15 November 2007. Tak terasa dua hari lagi genap setahun Tata pergi. Pergi untuk selamanya meninggalkan kehidupan dunia. Waktu itu hari Rabu mama telpon papa, kasih kabar bahwa Kak Tata sakit...langsung papa meminta mama pergi untuk memeriksakan Kak Tata ke dokter..perasaan campur baur tentu menyelimuti hati papa waktu itu, karena papa di Jakarta, mama dan Tata di rumah mbah di Majenang. Rencananya hari Minggunya Tata mau papa ajak ke Jakarta. Berkumpul dalam satu keluarga kecil, how nice..
Hari Kamis Kak Tata belum juga ada perubahan, dan entah kenapa perasaan papa semakin tak terbendung untuk segera pulang. Akhirnya papa memutuskan untuk pulang sore itu juga sehabis pulang kerja. Selama perjalanan papa selalu berdoa untuk diberikan yang terbaik buat Kak Tata. Papa pasrahkan semua, apapun yang terjadi pasti Allah SWt Maha Mengetahui.
Papa hanya ga' bisa membayangkan betapa paniknya mama waktu itu, Dik. Dia-lah mungkin satu-satunya mama terhebat, Dik. Hingga waktu Tata kritispun mama masih bisa menahan untuk tidak menangis, masih tetap tenang, menenangkan hati papa, yang padahal mungkin waktu itu Kak Tata sedang berjuang untuk hidup.
Perjalanan panjang malam Jumat waktu itu ternyata tidak cukup untuk menghantarkan papa hanya untuk sekedar memberikan ciuman terakhir untuk Kak Tata tercinta. Dik, Kak Tata pergi Hari Jumat pagi tanggal 17 November 2006. Sampai di pelataran rumah mbah di Cilacap papa mendapatkan kursi yang sudah tertata menyambut kehadiran jasad Tata dari Rumah Sakit. Hanya rasa lemas yang menggerogoti seluruh persendian. Dekap dan peluk seolah tak memberikan sedikitpun rasa hangat pada sekujur tubuh waktu itu....hati luluh seperti terhimpit oleh rusuk.
Namun bagaimanapun papa harus sadar Tata memang sudah pergi, pulang kehadirat Allah, dan pasti itu yang terbaik...itu karena Allah sayang sama Kak Tata. Allah ingin kak Tata bahagia di Surga. Tempat yang mungkin bagi kita yang di dunia saat ini membutuhkan perjuangan untuk menggapainya...
Hanya papa ingin meminta maaf ke mama jika papa pernah salah dalam menyikapi ini semua mah...papa tahu betapa ini harus kita hadapi bersama. Papa bangga mempunyai istri seperti mama...dan pasti Tata juga punya rasa yang sama...senandung salawat Nariyah yang selalu mengiringi hari-hari Tata waktu itu pasti sangat membekas dalam kehidupan Tata yang singkat itu...
Buat Tata papa minta maaf karena hingga Tata pergi salawat yang papa janjikan belum sempat papa lantunkan lagi...Papa bahkan mungkin belum bisa memberikan apa-apa buat Tata. Hanya rasa sayang ini yang akan papa selalu berikan sampai kapanpun....Papa sayang banget sama Tata.
Begitulah, Dik...sampai kapanpun Kak Tata selau di hati kita...walau waktu terus berjalan namun memori ini takkan pernah hilang, dan akan selalu seperti baru kemaren sore Kak Tata meninggalkan kita. Papa & Mama janji akan menjaga Adik sebaik-baiknya. Jadilah anak yang cerdas. Cerdas dalam iman dan ilmu... semoga Allah SWT mengabulkan doa ini....amin ya robbal'alamin
No comments:
Post a Comment