Pagi ini seperti biasa saya berangkat jam 7 kurang 15 menitan dari rumah di daerah Ciledug, Pinang Griya. Untuk menghindari macet, sengaja saya memilih rute jalur Gondrong yang kemudian keluar di Metro Permata kemudian ambil kanan menuju Meruya. Melalui rute ini, agak mendingan saya tidak terjebak kemacetan di perempatan Ciledug yang sedang dibangun under pass.
Menyusuri Jl. Meruya Ilir arus lalulintas biasanya belum begitu macet. Sampai di jalan Kebon Jeruk (disamping Tol) Jakarta Merak arus mulai padat merayap. Namun akhir-akhir ini memasuki Jl. Arjuna Selatan kecenderungannya macet total. Hal ini saya perkirakan karena ruas jalan arteri yang sekarang sedang dibangun jalur busway. Mungkin, beberapa pengendara yang tadinya melintas di Jl. Panjang kearah Daan Mogot memutuskan ambil kiri di depan Wisma AKR menuju kearah Taman Anggrek dengan harapan tidak terlalu macet. Namun yang terjadi justru penumpukan kendaraan yang luar biasa.
Sambil terus mencari sela untuk bisa sampai kantor tidak terlalu telat, tanpa sadar hati ini terus mem-batin gimana mengatasi kemacetan di Jakarta yah..?Semetara melihat ke samping kiri (jalur tol ke arah Tangerang-Merak) relatif lengang. Dus, terpikir juga akhirnya kenapa Jakarta setiap pagi dan sore selalu macet. Ternyata bukan karena adanya jalur busway lho...ternyata juga bukan karena lajur jalan yang tidak bisa ditambah lagi, dan ternyata juga ide pembatasan kendaraan juga bukan/belum merupakan solusi ampuh..tuh, lha wong setiap tahun sales mobil selalu ditarget lebih tinggi, kok.
Dari hasil mbatin itu akhirnya terpikirkan bahwa semua kemacetan ini sebenarnya dikarenakan pemusatan perkantoran di daerah Thamrin-Sudirman dan sekitarnya. Dan issue ini hampir tidak terdengar di media. Yang diributkan justru pembangunan jalur busway yang justru merupakan alternatif angkutan murah yang manusiawi. Tapi ujung-ujungnya ya pemerintah juga yang salah, kenapa tidak ada pembatasan untuk perkantoran di daerah Sudirman dan Thamrin. Padahal kalau aturan itu saja diterapkan secara optimal pasti kemacetan akan berkurang.
Jadi mari...ga usah menggulirkan issue jalur busway deh...apalagi sampai ada pengajuan clash action segala, mending rame-rame mindahin kantor kite dari Sudirman ke Pasar Kemis aja kali yah.....?
No comments:
Post a Comment