Tak menyangka...
Mungkin sudah jadi sifat manusia yang tidak selalu puas dan tidak mau berbagi. Ataupun mungkin saya yang kadang terlalu cepat mengambil kesimpulan jika seseorang bisa dijadikan saudara atau paling engga teman. Sehingga ketika saya mengharap respon yang seperti ketika saya berikan sebelumnya dan itu tidak mendapatkan tanggapan yang seharusnya, disitulah terjadi kekecewaan...yah sudahlah...yang penting niat saya sudah baik..
Thursday, February 28, 2008
Wednesday, February 27, 2008
Setelah beberapa bulan ini manyak mengalami peristiwa sehingga untuk nge-blog aja ga sempet, akhirnya bisa juga menyelipikan tulisan lagi.
Tanggal 2 Februari 2008 banjir kembali melanda Jakarta, tak terkecuali kediaman tercinta di daerah Pinang Griya, Ciledug. Bagi warga setempat yang sudah menempati berpuluh-puluh tahun perumahan itu mungkin sudah sangat siap dengan kemungkinan banjir di setiap musim hujan. Nah, bagi saya yang merupakan pendatang, banjir merupakan fenomena yang sangat menakutkan. Betapa arus air sangat kencang datang begitu cepat sehingga kami tidak bisa untuk sekedar menaikkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.
Setelah banjir 2 Februari 2007 yang lalu sebenarnya kami sudah akan mempersiapkan bagaimana jika membuat tempat penyimpanan barang di langit-langit rumah, namun belum lagi terwujud banjir kedua dateng setahun kemudian. Bedanya Banjir kemaren kami masih bisa menyelamatkan beberapa barang elektronik yang masih tersisa dari banjir sebelumnya. Kebetulan banjir datang ketika masih sore jadi kepanikan tidak begitu mengganggu proses evakuasi barang-barang.
Namun demikian yang namanya banjir tetap saja membawa kerugian. Seperti kami yang memang sudah tidak mempunyai furnitur berharga pun harus kehilangan bad dan almari pakaian yang terbuat dari serbuk kayu. Sehingga sekarang kami lebih memilih gaya hidup minimalis dengan pertimbangan jika banjir datang lagi tidak perlu lagi menyelamatkan furniture2 kami. jadi lebih karena terpaksa kali yah...
Ketika banjir besar melanda Jakarta 2007 lau banyak orang berujar kalau banjir rutin Jakarta siklusnya menga lima tahun-an. Namun nyatanya tahun berikutnya terjadi lagi. Wah, kalau agenda tahunan kayaknya memang harus segera mencari tempat lain yang jauh dari banjir. Barangkali ada temans yang mungkin bisa kasih masukkan dimana perumahan yang mungkin masih terjangkau oleh kocek pegawai rendahan seperti kami. Untuk lokasi kami seh lebih tertarik di daerah Antara Bintaro-Serpong secara istri saya bekerja di Cikupa, Tangerang, jadi akan lebih deket jika tinggal disekitar Bintaro-Serpong...
Tanggal 2 Februari 2008 banjir kembali melanda Jakarta, tak terkecuali kediaman tercinta di daerah Pinang Griya, Ciledug. Bagi warga setempat yang sudah menempati berpuluh-puluh tahun perumahan itu mungkin sudah sangat siap dengan kemungkinan banjir di setiap musim hujan. Nah, bagi saya yang merupakan pendatang, banjir merupakan fenomena yang sangat menakutkan. Betapa arus air sangat kencang datang begitu cepat sehingga kami tidak bisa untuk sekedar menaikkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.
Setelah banjir 2 Februari 2007 yang lalu sebenarnya kami sudah akan mempersiapkan bagaimana jika membuat tempat penyimpanan barang di langit-langit rumah, namun belum lagi terwujud banjir kedua dateng setahun kemudian. Bedanya Banjir kemaren kami masih bisa menyelamatkan beberapa barang elektronik yang masih tersisa dari banjir sebelumnya. Kebetulan banjir datang ketika masih sore jadi kepanikan tidak begitu mengganggu proses evakuasi barang-barang.
Namun demikian yang namanya banjir tetap saja membawa kerugian. Seperti kami yang memang sudah tidak mempunyai furnitur berharga pun harus kehilangan bad dan almari pakaian yang terbuat dari serbuk kayu. Sehingga sekarang kami lebih memilih gaya hidup minimalis dengan pertimbangan jika banjir datang lagi tidak perlu lagi menyelamatkan furniture2 kami. jadi lebih karena terpaksa kali yah...
Ketika banjir besar melanda Jakarta 2007 lau banyak orang berujar kalau banjir rutin Jakarta siklusnya menga lima tahun-an. Namun nyatanya tahun berikutnya terjadi lagi. Wah, kalau agenda tahunan kayaknya memang harus segera mencari tempat lain yang jauh dari banjir. Barangkali ada temans yang mungkin bisa kasih masukkan dimana perumahan yang mungkin masih terjangkau oleh kocek pegawai rendahan seperti kami. Untuk lokasi kami seh lebih tertarik di daerah Antara Bintaro-Serpong secara istri saya bekerja di Cikupa, Tangerang, jadi akan lebih deket jika tinggal disekitar Bintaro-Serpong...
Subscribe to:
Posts (Atom)